Apa Itu Chain Hoist? Fungsi, Komponen, dan Cara Kerjanya
- Bhe Jhe Dayah
- Jun 24
- 2 min read

Chain hoist—juga dikenal dengan istilah chain block—adalah alat mekanis yang dirancang untuk mengangkat dan menurunkan beban berat dengan lebih mudah dan presisi. Alat ini banyak digunakan di industri berat, konstruksi, pergudangan, hingga bengkel otomotif.
1. Pengertian Chain Hoist
Chain hoist adalah sistem alat pengangkatan yang terdiri dari rangkaian rantai, roda bergigi (sprocket), dan mekanisme rem. Cara kerjanya menggunakan sistem roda dan rasio gigi sehingga beban berat bisa diangkat dengan tenaga yang relatif kecil. Ada tiga jenis utama:
Manual hand chain hoist – dioperasikan dengan menarik rantai tangan. Kapasitasnya bisa mencapai 20 ton.
Lever chain hoist – menggunakan tuas pendek, cocok untuk pengangkatan sudut atau posisi sulit, umum hingga 6 ton.
Electric chain hoist – menggunakan motor listrik dan kontrol pendant atau remote, ideal untuk kerja berat berulang-ulang.
2. Fungsi Utama Chain Hoist
Mengangkat beban berat secara vertikal secara efisien.
Menarik atau memposisikan beban ke samping atau diagonal, terutama hoist manual dan lever.
Penyetabilan akhir ketika digunakan bersama crane besar atau gantry crane.
Birduge berbagai sektor, dari dermaga kapal, pabrik baja, hingga bengkel automotif, chain hoist hadir dalam kapasitas 0,25 sampai 30 ton.
3. Komponen Penting Chain Hoist
Menurut beberapa referensi, berikut komponen utamanya:
Load chain (rantai beban) – terbuat dari baja paduan untuk menahan beban.
Hand chain / lever – penggerak manual pada tipe manual dan lever.
Sprocket / pulley – roda bergigi yang menggerakkan rantai dan meningkatkan tenaga pengangkatan.
Gearbox – mengalihkan tenaga dari hand chain atau motor ke sprocket.
Motor (untuk electric) – sumber tenaga listrik untuk menggerakkan gearbox.
Brake/rem – mekanisme rem otomatis yang menahan beban saat rantai dilepas.
Hooks – kait atas untuk menempel ke struktur serta kait bawah untuk beban, biasanya dilengkapi pengaman pengunci.
Limit switch (pada electric hoist) – mencegah ujung rantai melebihi batas atas atau bawah.
4. Cara Kerja Chain Hoist
A. Manual Hand Chain Hoist
Operator menarik hand chain, menggerakkan sprocket kecil → memutar gir besar → memanjangkan atau memendekkan load chain melalui gir tersebut. Rem otomatis menahan beban ketika tangan dilepas
B. Lever Chain Hoist
Tuas ditarik naik-turun, memicu sistem ratchet & pawl. Gigi gerinda meningkatkan tenaga ganpengangkatan, cocok untuk sudut sempit.
C. Electric Chain Hoist
Motor listrik memutar gearbox → sprocket → rantai terangkat / diturunkan. Rem elektromagnetik aktif jika tombol lepas. Operator cukup menggunakan pendant atau remote, lebih cepat dan aman.
5. Keunggulan & Kekurangan
Aspek | Manual Chain Hoist | Bertenaga Elektrik |
Biaya | Murah, sederhana | Mahal, termasuk pemeliharaan listrik |
Mobilitas | Sangat portabel | Perlu sumber daya listrik |
Keandalan | Minim risiko mekanik | Perlu perawatan rem dan motor |
Kecepatan / Efisiensi | Lambat untuk beban berat | Cepat, presisi, ideal untuk beban berulang |
Manual hand/lever hoist ideal untuk pemasangan sekali-sekali, sedangkan electric hoist sesuai untuk beban berat secara kontinyu.
6. Penggunaan & Keamanan
Pastikan kapasitas hoist minimal 20–25% di atas berat beban.
Periksa kekuatan rantai: tidak boleh aus atau retak.
Kemampuan anchor/beam tempat hoist dipasang juga harus diperhitungkan.
Operator harus terlatih, memahami SOP, dan inspeksi reguler komponen seperti rem, rantai, dan limit switch.
Comments