Berbeda dengan reaktor, bioreaktor itu adalah sebuah peralatan atau sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis yang dapat menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang dikehendaki. Reaksi biokimia yang terjadi di dalam bioreaktor pun akan melibatkan organisme atau komponen biokimia aktif (enzim) yang berasal dari organisme tertentu.
Nah jika reaktor bisa digunakan untuk memurnikan atau mengelola limbah, maka sama hal dengan bioreaktor. Bioreaktor limbah ternyata ampuh untuk memurnikan limbah yang ada, bahkan faktanya itu lebih ramah lingkungan serta memiliki tingkat biaya yang jauh lebih rendah daripada pengolahan limbah lainnya. Nah agar Anda bisa mengerti bioreaktor limbah yang bisa memurnikan limbah, maka Anda bisa simak artikel ini selengkapnya!
Bioreaktor Limbah yang Bisa Memurnikan Limbah Secara Ramah Lingkungan dan Murah
Ada banyak limbah yang ada saat ini, yang mana semuanya perlu dilakukan pembuangan. Nah pembuangan limbah terutama limbah cair hasil industri, nyatanya tidak melewati proses pengolahan terlebih dahulu dan telah menyebabkan tingginya kasus pencemaran lingkungan di Indonesia. Untuk mengatasi meningkatnya pencemaran lingkungan khususnya badan air, maka setiap industri di Indonesia telah diwajibkan membangun unit instalasi pengolahan limbah guna mengurangi beban pencemaran air permukaan.
Namun meski demikian, sayangnya ada beberapa masalah yang menjadi kendala saat ini, yakni itu adalah terbatasnya lahan yang tersedia untuk pembangunan instalasi pengolahan limbah, biayanya yang mahal, serta kebutuhan akan unit pengolahan limbah yang kompak dan dapat diandalkan. Ditambah lagi dengan teknologi pengolahan limbah yang ada saat ini tidak mampu menghasilkan efluen yang memenuhi standar buangan limbah. Jadi proses pengolahan limbah yang sering digunakan untuk mengolah limbah khususnya limbah organik adalah proses pengolahan secara biologis seperti proses lumpur aktif.
Proses tersebut telah memanfaatkan mikroorganisme untuk mendegradasi bahan organik yang terdapat di dalam limbah. Lalu proses perlakuan berjalan alamiah sehingga seringkali memerlukan waktu yang lama dan juga membutuhkan lahan yang cukup luas. Dengan kualitas keluaran yang sangat ditentukan oleh tahap sedimentasi, itu juga merupakan permasalahan yang sering dihadapi pada proses lumpur aktif sehingga perhatian yang intensif diperlukan untuk menjaga karakteristik pengendapan lumpur yang baik. Jadi semakin ketatnya standar baku mutu buangan limbah menyebabkan kebutuhan akan teknologi yang dapat diandalkan semakin mendesak, maka hadirlah teknologi membran.
Teknologi membran merupakan teknologi yang berperan sebagai proses pemisahan yang memberikan alternatif baru untuk meningkatkan kinerja pengolahan limbah konvensional. Kombinasi membran dengan proses lumpur aktif akan memunculkan sistem pengolahan limbah yang disebut bioreaktor membran. Sistem ini memungkinkan pengolahan limbah yang berbasis pada konsep “reuse” atau pemanfaatan kembali yang berguna mengubah paradigma limbah sebagai sektor non-profit menjadi limbah sebagai sektor profit.
Efluen yang dihasilkan dari sistem bioreaktor membran pun akan memiliki kualitas yang memenuhi standar re-use dibandingkan kualitas efluen yang dihasilkan proses konvensional yang hanya ditujukan untuk memenuhi standar buangan. Kemudian konsep pemanfaatan kembali yang ditawarkan oleh teknologi membran, nyatanya dapat menghasilkan keuntungan, seperti penghematan dari segi biaya operasional baik itu air, listrik, bahan kimia, dan sebagainya. Hal tersebut tentunya bisa memberikan implikasi positif tidak saja bagi pihak industri, itu karena prosesnya menjadi hampir selalu menguntungkan.
Itulah bioreaktor limbah yang memang merupakan metode pemurnian limbah yang ramah lingkungan serta dengan biaya yang rendah. Kiranya Anda mengerti dan jadi manfaat bagi semuanya. Untuk membantu mengelola limbah, maka Anda bisa andalkan pompa celup seperti pompa Tsurumi. Mengenai pompa celup Tsurumi, Anda bisa kunjungi IndahJaya.com untuk keterangan lebih lanjut.
Comentarios