Cara Memilih Gantry Crane yang Tepat untuk Proyek Konstruksi Anda
- Bhe Jhe Dayah
- 12 minutes ago
- 2 min read

Memilih gantry crane yang sesuai tidak hanya soal kapasitas angkat, tapi juga keandalan, efisiensi, dan keselamatan operasional. Di proyek konstruksi—baik skala kecil hingga besar—keputusan ini bisa memengaruhi kelancaran pekerjaan dan biaya secara signifikan. Berikut panduan lengkap untuk membantu Anda menentukan pilihan.
1. Tentukan Kapasitas Angkat Gantry Crane (Load Capacity)
Langkah pertama yaitu mengetahui berat beban maksimum yang akan diangkat. Jangan sekadar ambil crane paling besar, tapi pilih minimal 10–20% di atas bobot beban—agar ada margin keselamatan. Misalnya, jika beban standar 8 ton, gantry 10 ton adalah pilihan bijak.
Jumlah dan frekuensi penggunaan juga berpengaruh—jika sering angkat berat, crane dengan kapasitas lebih besar akan lebih awet dan aman.
2. Sesuaikan Rentang (Span) dan Ketinggian (Height Under Beam)
Span adalah jarak antar kaki gantry. Sesuaikan dengan lebar lokasi kerja dan dimensi beban—pastikan crane bisa menjangkau area penuh tanpa pusing dihilangkan.
Height under beam menentukan apakah muat masuk barang dan apakah ketinggian lokasi memungkinkan. Pilih tinggi yang akurat, pertimbangkan pula headroom dan struktur bangunan yang ada.
3. Mobilitas atau Dilekatkan
Ada dua pilihan utama:
Portable atau mobile (roda/ban): mudah dipindah, cocok untuk area outdoor atau berganti lokasi.
Fixed/rail-mounted: presisi tinggi, untuk area kerja statis seperti gudang atau sepanjang rel tetap.
Pertimbangkan kondisi lantai: rata dan bersih untuk mobile, dan adanya rel jika fixed dipilih.
4. Pilih Jenis Struktur — Single Girder vs Double Girder
Single girder cocok untuk beban ringan hingga sedang (umumnya < 20 ton). Struktur lebih sederhana dan harga lebih ekonomis.
Double girder ideal untuk beban berat, menawarkan stabilitas lebih baik serta keandalan tinggi di pekerja intensif.
5. Material dan Berat Crane
Baja: tahan lama dan kuat, tapi berat—perlu lebih banyak orang atau alat saat pemasangan.
Aluminium: ringan, mudah diangkut dan dirakit, cocok untuk aplikasi ringan dan sering dipindah.
6. Fitur Kontrol dan Keselamatan
Sistem kontrol memengaruhi kemudahan dan keamanan operasi:
Remote atau control pendant: lebih aman karena operator tidak dekat beban.
Fitur safety penting: limit switch, emergency stop, overload protection selalu wajib ada.
7. Sesuaikan Dengan Lingkungan Proyek
Outdoor (konstruksi/plumbing): pilih gantry dengan roda tahan cuaca, casing hoist kedap air.
Indoor: struktur fixed atau mobile dengan ban phenolic yang tidak merusak lantai.
8. Riset Produsen & After-Sales
Pilih produsen dengan reputasi baik, layanan purna jual, dan kemampuan menyediakan suku cadang. Produsen ternama biasanya menawarkan garansi, sertifikasi keselamatan, dan dukungan teknis.
9. Cek Biaya Total (TCO)
Biaya awal cuma sebagian: pikirkan juga biaya pemeliharaan, pergantian spare parts, pelatihan operator, dan tujuan masa depan. Investasi sedikit lebih tinggi tapi dengan suku cadang mudah dan durability tinggi bisa lebih hemat di jangka panjang.
10. Konsultasi Ahli
Jika ragu, diskusikan dengan pemasok atau konsultan teknis. Sering mereka menyediakan simulasi beban dan studi kelayakan agar crane optimal dipilih sesuai kebutuhan.
Dengan panduan di atas, Anda kini lebih siap memilih gantry crane tepat—yang efisien, aman, dan sesuai kebutuhan proyek.
Comments