top of page

Cara Menghitung Head dan Flow Rate Pompa Celup Air Kotor Tsurumi

Pompa Tsurumi KTZ digunakan untuk menguras air lumpur proyek

Dalam dunia konstruksi dan tambang, memilih pompa yang tepat tidak bisa asal-asalan. Salah satu elemen penting dalam pemilihan pompa adalah menghitung head dan flow rate. Dua faktor ini sangat menentukan kinerja pompa di lapangan. Khususnya untuk pompa celup air kotor Tsurumi, perhitungan yang tepat akan memastikan efisiensi, umur pakai yang lebih panjang, dan hasil kerja yang optimal.


Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana cara menghitung head dan flow rate untuk pompa celup Tsurumi yang digunakan dalam menangani air kotor dan lumpur.


Mengapa Head dan Flow Rate Penting?

Dalam sistem pemompaan, head mengacu pada total energi yang dibutuhkan untuk mengangkat fluida dari satu titik ke titik lainnya. Sementara itu, flow rate menunjukkan volume air yang dipindahkan dalam waktu tertentu, biasanya dalam liter per menit (LPM) atau meter kubik per jam (m³/jam).


Kesalahan dalam menghitung salah satu dari dua hal ini bisa menyebabkan:

  • Pompa cepat panas atau rusak

  • Aliran air tidak sesuai kebutuhan proyek

  • Konsumsi listrik membengkak

  • Efek domino terhadap sistem drainase proyek


Komponen Head dalam Sistem Pompa Celup

Total head terdiri dari beberapa komponen:


1. Static Head (Head Statik)

Adalah ketinggian vertikal antara permukaan air tempat pompa bekerja dan titik pembuangan akhir.


Contoh:Jika air berada di kedalaman 8 meter dan dibuang ke permukaan setinggi 2 meter, maka static head = 10 meter.


2. Friction Loss (Kehilangan Gesekan)

Air yang mengalir melalui pipa akan mengalami hambatan, terutama jika ada belokan, sambungan, atau permukaan dalam pipa yang kasar.


Faktor yang memengaruhi friction loss:

  • Panjang dan diameter pipa

  • Jenis material pipa

  • Kecepatan aliran air

  • Jumlah belokan dan fitting


Perkiraan: Gunakan 1–3 meter tambahan untuk friction loss setiap 10 meter pipa horizontal, tergantung kondisinya.


3. Elevasi atau Tekanan Akhir (jika dibuang ke tangki tertutup)

Jika pembuangan dilakukan ke tangki tertutup bertekanan, tambahkan head akibat tekanan tersebut.


Rumus Menghitung Total Head

Total Head (m) = Static Head + Friction Loss + Tekanan Tambahan (jika ada)

Contoh perhitungan sederhana:

  • Kedalaman sumur = 6 meter

  • Jarak horizontal pipa = 30 meter

  • Friction loss per 10 meter = 2 meter

  • Maka friction loss = 6 meter

  • Tidak ada tekanan tambahan

Total Head = 6 + 6 = 12 meter


Cara Menentukan Flow Rate Pompa Tsurumi

Flow rate atau kapasitas aliran harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

Kebutuhan proyek bisa dikira-kira dari:

  • Volume air yang harus dipompa (dalam m³)

  • Waktu maksimal pengurasan (dalam jam)

Rumus:

Flow rate (m³/jam) = Volume air (m³) / Waktu (jam)

Misal:Area proyek banjir memiliki genangan 90 m³ dan harus dikuras dalam 3 jam.Maka flow rate yang dibutuhkan adalah:90 / 3 = 30 m³/jam atau sekitar 500 liter/menit


Memilih Pompa Tsurumi Berdasarkan Head dan Flow Rate

Setelah mendapatkan total head dan flow rate, kamu bisa mencocokkannya dengan performance curve dari pompa celup air kotor Tsurumi.


Contoh:

  • Total head: 12 meter

  • Flow rate: 500 liter/menit

  • Pilihan: Tsurumi KTZ 47.5 mampu bekerja di 500 LPM dengan head sekitar 13 meter.


Tips:

  • Selalu sisakan margin 10–20% lebih tinggi dari kebutuhan head dan flow rate.

  • Jangan memilih pompa yang hanya memenuhi salah satu aspek saja.


Tabel Rekomendasi Tipe Pompa Celup Air Kotor Tsurumi Berdasarkan Kapasitas

Tipe Pompa Tsurumi

Flow Rate (LPM)

Max Head (meter)

Daya Motor

KTZ 35.5

400

17

5.5 kW

KTZ 47.5

500

24

7.5 kW

KRS2-80

1300

19

8.0 kW

GPN 622

1000

22

22 kW


Faktor-Faktor Tambahan yang Perlu Dipertimbangkan


1. Ukuran Partikel dalam Air

Jika air mengandung lumpur dan kerikil, pastikan pompa memiliki semi vortex impeller atau agitator untuk mencegah sumbatan.


2. Tipe Instalasi

  • Pompa permanen (butuh efisiensi tinggi dan umur panjang)

  • Pompa mobile (butuh bobot ringan dan fleksibilitas)


3. Tegangan dan Fasa Listrik

Periksa apakah lokasi proyek menggunakan tiga fasa (380V) atau satu fasa (220V). Tsurumi menyediakan opsi untuk keduanya.


Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

  • Mengabaikan friction loss dalam perhitungan head

  • Memilih pompa dengan flow rate lebih kecil dari kebutuhan

  • Tidak mempertimbangkan jarak horizontal dan fitting pipa

  • Mengoperasikan pompa tanpa sistem proteksi motor

  • Menggunakan pompa non-submersible untuk air lumpur


Kesimpulan

Menghitung head dan flow rate bukan sekadar angka teknis, tapi penentu keberhasilan sistem pompa dalam proyek Anda. Dengan mengetahui cara menghitung secara benar, Anda bisa memilih pompa celup air kotor Tsurumi yang paling sesuai dengan kebutuhan lapangan, baik untuk proyek konstruksi, drainase, maupun tambang.


Jangan asal pilih berdasarkan daya listrik atau harga saja—performa pompa sangat bergantung pada kesesuaian kapasitas dan kondisi lapangan.

 
 
 

Comments


bottom of page