Cara Menghitung Head dan Flow Rate Pompa Celup Air Kotor Tsurumi
- Fajar Arifin
- Jun 26
- 3 min read

Dalam dunia konstruksi dan tambang, memilih pompa yang tepat tidak bisa asal-asalan. Salah satu elemen penting dalam pemilihan pompa adalah menghitung head dan flow rate. Dua faktor ini sangat menentukan kinerja pompa di lapangan. Khususnya untuk pompa celup air kotor Tsurumi, perhitungan yang tepat akan memastikan efisiensi, umur pakai yang lebih panjang, dan hasil kerja yang optimal.
Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana cara menghitung head dan flow rate untuk pompa celup Tsurumi yang digunakan dalam menangani air kotor dan lumpur.
Mengapa Head dan Flow Rate Penting?
Dalam sistem pemompaan, head mengacu pada total energi yang dibutuhkan untuk mengangkat fluida dari satu titik ke titik lainnya. Sementara itu, flow rate menunjukkan volume air yang dipindahkan dalam waktu tertentu, biasanya dalam liter per menit (LPM) atau meter kubik per jam (m³/jam).
Kesalahan dalam menghitung salah satu dari dua hal ini bisa menyebabkan:
Pompa cepat panas atau rusak
Aliran air tidak sesuai kebutuhan proyek
Konsumsi listrik membengkak
Efek domino terhadap sistem drainase proyek
Komponen Head dalam Sistem Pompa Celup
Total head terdiri dari beberapa komponen:
1. Static Head (Head Statik)
Adalah ketinggian vertikal antara permukaan air tempat pompa bekerja dan titik pembuangan akhir.
Contoh:Jika air berada di kedalaman 8 meter dan dibuang ke permukaan setinggi 2 meter, maka static head = 10 meter.
2. Friction Loss (Kehilangan Gesekan)
Air yang mengalir melalui pipa akan mengalami hambatan, terutama jika ada belokan, sambungan, atau permukaan dalam pipa yang kasar.
Faktor yang memengaruhi friction loss:
Panjang dan diameter pipa
Jenis material pipa
Kecepatan aliran air
Jumlah belokan dan fitting
Perkiraan: Gunakan 1–3 meter tambahan untuk friction loss setiap 10 meter pipa horizontal, tergantung kondisinya.
3. Elevasi atau Tekanan Akhir (jika dibuang ke tangki tertutup)
Jika pembuangan dilakukan ke tangki tertutup bertekanan, tambahkan head akibat tekanan tersebut.
Rumus Menghitung Total Head
Total Head (m) = Static Head + Friction Loss + Tekanan Tambahan (jika ada)
Contoh perhitungan sederhana:
Kedalaman sumur = 6 meter
Jarak horizontal pipa = 30 meter
Friction loss per 10 meter = 2 meter
Maka friction loss = 6 meter
Tidak ada tekanan tambahan
Total Head = 6 + 6 = 12 meter
Cara Menentukan Flow Rate Pompa Tsurumi
Flow rate atau kapasitas aliran harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek.
Kebutuhan proyek bisa dikira-kira dari:
Volume air yang harus dipompa (dalam m³)
Waktu maksimal pengurasan (dalam jam)
Rumus:
Flow rate (m³/jam) = Volume air (m³) / Waktu (jam)
Misal:Area proyek banjir memiliki genangan 90 m³ dan harus dikuras dalam 3 jam.Maka flow rate yang dibutuhkan adalah:90 / 3 = 30 m³/jam atau sekitar 500 liter/menit
Memilih Pompa Tsurumi Berdasarkan Head dan Flow Rate
Setelah mendapatkan total head dan flow rate, kamu bisa mencocokkannya dengan performance curve dari pompa celup air kotor Tsurumi.
Contoh:
Total head: 12 meter
Flow rate: 500 liter/menit
Pilihan: Tsurumi KTZ 47.5 mampu bekerja di 500 LPM dengan head sekitar 13 meter.
Tips:
Selalu sisakan margin 10–20% lebih tinggi dari kebutuhan head dan flow rate.
Jangan memilih pompa yang hanya memenuhi salah satu aspek saja.
Tabel Rekomendasi Tipe Pompa Celup Air Kotor Tsurumi Berdasarkan Kapasitas
Tipe Pompa Tsurumi | Flow Rate (LPM) | Max Head (meter) | Daya Motor |
KTZ 35.5 | 400 | 17 | 5.5 kW |
KTZ 47.5 | 500 | 24 | 7.5 kW |
KRS2-80 | 1300 | 19 | 8.0 kW |
GPN 622 | 1000 | 22 | 22 kW |
Faktor-Faktor Tambahan yang Perlu Dipertimbangkan
1. Ukuran Partikel dalam Air
Jika air mengandung lumpur dan kerikil, pastikan pompa memiliki semi vortex impeller atau agitator untuk mencegah sumbatan.
2. Tipe Instalasi
Pompa permanen (butuh efisiensi tinggi dan umur panjang)
Pompa mobile (butuh bobot ringan dan fleksibilitas)
3. Tegangan dan Fasa Listrik
Periksa apakah lokasi proyek menggunakan tiga fasa (380V) atau satu fasa (220V). Tsurumi menyediakan opsi untuk keduanya.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Mengabaikan friction loss dalam perhitungan head
Memilih pompa dengan flow rate lebih kecil dari kebutuhan
Tidak mempertimbangkan jarak horizontal dan fitting pipa
Mengoperasikan pompa tanpa sistem proteksi motor
Menggunakan pompa non-submersible untuk air lumpur
Kesimpulan
Menghitung head dan flow rate bukan sekadar angka teknis, tapi penentu keberhasilan sistem pompa dalam proyek Anda. Dengan mengetahui cara menghitung secara benar, Anda bisa memilih pompa celup air kotor Tsurumi yang paling sesuai dengan kebutuhan lapangan, baik untuk proyek konstruksi, drainase, maupun tambang.
Jangan asal pilih berdasarkan daya listrik atau harga saja—performa pompa sangat bergantung pada kesesuaian kapasitas dan kondisi lapangan.
Comments