Chain hoist merupakan salah satu alat yang sering digunakan di industri berat seperti perkapalan, manufaktur, dan lain sebagainya. Alat ini membantu untuk mengangkut dan memindahkan barang yang bobotnya berat dan dalam jumlah banyak.
Alat ini memanfaatkan keunggulan teknologi sehingga memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mengangkut barang. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa tenaga manusia tentu memiliki keterbatasan untuk mengangkat barang dalam jumlah banyak dan dengan bobot yang besar.
Dengan menggunakan alat ini, efektivitas dan efisiensi operasional produksi pun dapat ditingkatkan. Anda bisa dengan lebih mudah memindahkan barang hanya dengan sekali pencet tombol melalui alat ini.
Jenis Chain Hoist untuk Industri
Alat yang digunakan untuk memindahkan beban ini mendapatkan gaya angkat dari perubahan energi hidrolik, mekanik, elektrik, maupun pneumatic. Alat ini terdiri dari beberapa jenis dan dibedakan berdasarkan sistem pengoperasian serta mekanisme gerakan, di antaranya:
1. Manual
Jenis chain hoist satu ini memiliki prinsip kerja manual mirip seperti katrol yang mengubah arah gaya untuk mengangkut barang atau benda agar lebih mudah. Kemudahan mekanis ketika operator memberikan gaya bisa didapatkan dari beberapa pasang roda berbeda ukuran yang dipasang.
Cara mengoperasikannya adalah operator memberikan gaya dengan cara menarik rantai derek atau menggerakkan lever/tuas. Gaya yang dihasilkan tersebut ditransmisikan oleh pasangan roda gigi sehingga dapat menghasilkan gaya lebih besar untuk mengangkut beban berat.
Pada jarak yang panjang, gaya yang diberikan akan lebih kecil, sementara itu pada jarak yang lebih pendek akan menghasilkan gaya lebih besar. Keunggulan alat ini dibandingkan dengan jenis chain hoist lainnya adalah lebih murah, mudah diperbaiki dan dirawat, serta mudah digunakan.
Selain itu, untuk mengoperasikan alat ini juga tidak membutuhkan daya atau arus listrik. Alat baru bisa berfungsi ketika ada tenaga manusia yang memindahkan gaya secara manual untuk mengangkat dan menurunkan beban. Dari segi waktu tentu lebih lama dan beban kerja operator pun lebih berat.
2. Hydraulic
Jenis alat pengangkat berat satu ini menggunakan mekanisme piston berbasis oli yang prinsip kerjanya adalah berdasarkan hukum Pascal. Di mana tekanan yang diberikan pada zat cair yang berada di ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah.
Alat ini dapat beroperasi dengan memberikan gaya pada sejumlah kecil cairan yang dimampatkan kemudian gaya tersebut dipindahkan ke permukaan yang lebih besar. Karena menggunakan media piston, maka tinggi angkat yang dihasilkan melalui jenis chain hoist ini juga lebih terbatas.
Umumnya terdapat sebuah tuas yang dimanfaatkan untuk menaikkan dan menurunkan ketinggian agar pengangkutan dan pemindahan barang bisa lebih maksimal.
3. Pneumatic
Jenis chain hoist pneumatic disebut juga sebagai air hoist karena menggunakan tekanan udara untuk memberikan gaya yang dibutuhkan saat mengangkat beban. Operator mengoperasikan alat ini melalui pendant control agar barang dapat dinaikkan dan diturunkan.
Keunggulan dari alat ini adalah tidak memerlukan aliran listrik, lebih tahan terhadap kotoran, debu, kelembaban, uap, dan temperature tinggi, serta bobotnya lebih ringan. Sementara itu, kekurangannya adalah lebih sulit dalam mengatur kecepatan.
4. Electric Chain Hoist
Alat ini menggunakan chain atau wire rope yang dipasang di sebuah drum dan dilengkapi dengan chain guide atau rope guide. Drum ini terhubung dengan gear box dan electric motor sehingga dapat berputar untuk menaikkan dan menurunkan beban berat.
Terdapat sistem brake yang dapat menahan beban saat aliran listrik terputus dan pada pendant control sudah dilengkapi dengan tombol emergency otomatis. Jenis ini memiliki banyak keunggulan karena otomatis dan kapasitasnya juga besar.
Setiap jenis penting diketahui sehingga Anda bisa memilihnya dengan tepat. Penggunaan berbagai jenis chain hoist di atas tentu disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan industri masing-masing.
Comments