top of page

Keselamatan Kerja saat Mengoperasikan Alat Angkat: Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

alat angkat di area pabrik

Dalam dunia industri, alat angkat seperti crane, hoist, dan forklift menjadi tulang punggung proses pemindahan beban berat. Namun, di balik kekuatan dan efisiensinya, terdapat risiko tinggi yang mengintai jika keselamatan kerja diabaikan. Kecelakaan kerja akibat kelalaian dalam penggunaan alat angkat tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga bisa mengancam nyawa operator dan pekerja di sekitarnya.


Lalu, apa saja yang harus diperhatikan agar keselamatan kerja tetap terjaga saat mengoperasikan alat angkat? Artikel ini akan mengupas tuntas aspek-aspek penting keselamatan, mulai dari persiapan operator hingga prosedur operasional yang harus dipatuhi. Yuk, simak pembahasan lengkapnya!


  1. Kenali Jenis Alat Angkat dan Fungsinya

    Langkah pertama untuk menjamin keselamatan kerja adalah memahami alat yang akan digunakan. Alat angkat memiliki berbagai jenis, dan masing-masing memiliki karakteristik serta fungsi spesifik. Beberapa alat angkat yang umum digunakan antara lain:

    • Crane (overhead, gantry, jib, tower): Digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban dalam radius tertentu.

    • Hoist: Alat pengangkat vertikal, sering kali terintegrasi dengan crane.

    • Forklift: Digunakan untuk mengangkat dan memindahkan beban palet secara horizontal.

    • Winch dan chain block: Alat manual atau semi-otomatis untuk menarik atau mengangkat beban dalam skala terbatas.

    Memahami jenis dan batasan alat akan membantu operator menggunakannya secara optimal dan aman.


  2. Pelatihan dan Sertifikasi Operator

    Operator alat angkat harus memiliki kompetensi yang terbukti melalui pelatihan dan sertifikasi resmi. Dalam pelatihan ini, operator diajarkan mengenai:

    • Cara kerja alat angkat

    • Teknik pengoperasian yang benar

    • Prosedur darurat

    • Perawatan dasar alat

    • Identifikasi potensi bahaya

    Di Indonesia, sertifikasi biasanya dikeluarkan oleh instansi seperti Kementerian Ketenagakerjaan atau lembaga pelatihan kerja yang diakui. Mengoperasikan alat angkat tanpa sertifikasi bukan hanya berbahaya, tapi juga melanggar hukum.


  3. Pemeriksaan Rutin Sebelum Operasi (Pre-Operation Check)

    Sebelum alat angkat digunakan, pemeriksaan menyeluruh wajib dilakukan. Pemeriksaan ini meliputi:

    • Kondisi fisik alat: Apakah ada retakan, aus, atau bagian yang longgar?

    • Tali kawat dan rantai: Periksa apakah ada kerusakan atau karat.

    • Sistem rem dan kontrol: Pastikan semuanya berfungsi dengan baik.

    • Beban maksimal (SWL - Safe Working Load): Jangan pernah melebihi kapasitas yang ditentukan.

    Pemeriksaan harian ini harus dicatat dalam logbook sebagai bukti kepatuhan terhadap standar keselamatan.


  4. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

    Keselamatan kerja bukan hanya soal alat, tetapi juga kesiapan individu. Operator dan pekerja di area kerja alat angkat harus menggunakan APD yang sesuai, seperti:

    • Helm keselamatan

    • Sepatu safety

    • Rompi reflektif

    • Sarung tangan

    • Kacamata pelindung

    • Harness (jika bekerja di ketinggian)

    Penggunaan APD yang konsisten dapat mencegah cedera serius dalam situasi tak terduga.


  5. Komunikasi dan Koordinasi di Area Kerja

    Area kerja alat angkat sering kali ramai dan kompleks. Oleh karena itu, komunikasi menjadi kunci utama keselamatan. Beberapa hal yang harus diterapkan:

    • Gunakan sinyal tangan standar atau perangkat komunikasi dua arah.

    • Pastikan ada satu orang pengarah (signalman) yang ditunjuk untuk memandu pergerakan alat.

    • Berikan pembatas atau marka di area kerja agar pekerja lain tidak memasuki zona bahaya.

    Koordinasi yang baik akan meminimalisir risiko tabrakan, tersangkut beban, atau tertimpa alat.


  6. Beban Harus Stabil dan Terikat dengan Baik

    Salah satu penyebab utama kecelakaan alat angkat adalah beban yang tidak seimbang atau tidak terikat dengan benar. Untuk itu, perhatikan hal-hal berikut:

    • Gunakan sling atau tali pengikat yang sesuai dengan jenis dan berat beban.

    • Pastikan titik pusat gravitasi beban berada tepat di bawah hook.

    • Hindari pengangkatan beban yang longgar, menggantung, atau terlalu tinggi.

    Operator juga harus menghindari gerakan mendadak atau perubahan arah secara drastis saat beban tergantung di udara.


  7. Hindari Mengangkat Beban Melebihi Kapasitas

    Meskipun terlihat kokoh, setiap alat angkat memiliki batas beban yang tidak boleh dilampaui. Overload dapat menyebabkan alat patah, tali putus, atau bahkan struktur runtuh. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:

    • Gunakan load indicator atau timbangan digital untuk memastikan berat beban.

    • Jangan pernah “mencoba-coba” mengangkat beban yang diragukan.

    • Ikuti panduan SWL yang tertera di alat.

    Keselamatan tidak boleh dikompromikan hanya demi efisiensi sesaat.


  8. Waspadai Kondisi Lingkungan

    Lingkungan sekitar turut mempengaruhi keselamatan kerja. Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai antara lain:

    • Cuaca ekstrem (angin kencang, hujan deras, petir) – hentikan operasi jika membahayakan.

    • Permukaan tidak rata atau licin – dapat menyebabkan alat tergelincir.

    • Kabel listrik di sekitar hindari jarak terlalu dekat agar tidak tersangkut atau menyebabkan sengatan listrik.

    Sebelum mulai bekerja, lakukan penilaian risiko (risk assessment) terhadap area kerja.


  9. Dokumentasi dan Pelaporan Insiden

    Setiap kejadian yang tidak biasa, meski tidak menyebabkan kecelakaan serius, harus dicatat dan dilaporkan. Hal ini penting untuk:

    • Mengetahui pola risiko yang sering terjadi

    • Meningkatkan prosedur keselamatan

    • Menyiapkan langkah pencegahan jangka panjang

    Perusahaan juga harus memiliki prosedur evakuasi dan penanganan darurat jika terjadi kecelakaan.


  10. Perawatan Berkala dan Kalibrasi Alat

    Alat angkat bukanlah perangkat yang bisa digunakan terus-menerus tanpa perawatan. Maintenance rutin dan kalibrasi harus dijadwalkan secara berkala, termasuk:

    • Pelumasan bagian mekanis

    • Penggantian suku cadang aus

    • Kalibrasi load cell dan sistem kontrol

    Jangan menunggu alat rusak atau menyebabkan kecelakaan baru melakukan servis. Perawatan yang baik adalah investasi dalam keselamatan dan efisiensi operasional.


Kesimpulan: Keselamatan Adalah Tanggung Jawab Bersama

Keselamatan kerja saat mengoperasikan alat angkat bukan hanya tanggung jawab operator, tetapi juga manajemen, supervisor, teknisi, dan semua pekerja di lapangan. Penerapan prosedur keselamatan yang konsisten dan budaya kerja yang disiplin akan menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan bebas dari kecelakaan.


Jadi, sebelum tuas alat angkat Anda digerakkan, pastikan semuanya sudah dicek, komunikasi terjalin, dan semua orang siap menjalankan tugas dengan aman. Karena pada akhirnya, tidak ada beban kerja yang lebih penting dari keselamatan jiwa.


Ingin tahu lebih banyak tentang prosedur keselamatan alat angkat atau pelatihan operator? Jangan ragu untuk menghubungi penyedia alat berat terpercaya di daerah Anda dan pastikan tim Anda bekerja dengan standar keselamatan tertinggi.

 
 
 

Comments


bottom of page