top of page

Pompa Submersible: Masalah Umum dan Cara Mengatasinya

pompa submersible Tsurumi

Pompa submersible telah menjadi solusi andalan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengairan pertanian, penyaluran air bersih, drainase limbah, hingga operasional industri berat. Dirancang untuk bekerja di dalam air, pompa ini terkenal akan efisiensinya dalam mendorong cairan dari dalam tanah ke permukaan. Namun, seperti alat mekanis lainnya, pompa submersible juga bisa mengalami masalah teknis yang mengganggu performa.


Memahami masalah umum pada pompa submersible dan mengetahui cara mengatasinya sangat penting agar Anda dapat memperpanjang umur alat, menjaga efisiensi operasional, dan menghindari biaya perbaikan mahal. Berikut ini kami bahas berbagai masalah yang sering terjadi, penyebabnya, serta solusi efektifnya.


  1. Pompa Submersible Tidak Menyala

    Penyebab:

    • Koneksi listrik terputus atau rusak.

    • Saklar otomatis bermasalah.

    • Motor pompa terbakar akibat overheat atau korsleting.

    • Kapasitor rusak (untuk pompa berkapasitor).

    Solusi:

    • Periksa sumber listrik: Pastikan daya masuk ke pompa dengan tegangan stabil.

    • Cek kabel dan saklar: Ganti kabel yang aus atau saklar otomatis yang rusak.

    • Periksa kapasitor: Ganti kapasitor jika diperlukan.

    • Hubungi teknisi jika motor terbakar atau ada kerusakan internal lainnya.

    Tips Pencegahan:

    • Gunakan stabilizer atau proteksi listrik untuk mencegah lonjakan tegangan.

    • Lakukan perawatan rutin untuk memastikan semua komponen elektrik berfungsi baik.


  2. Pompa Hidup, Tapi Tidak Mengalirkan Air

    Penyebab:

    • Saringan atau impeller tersumbat oleh kotoran, lumpur, atau pasir.

    • Katup satu arah (check valve) macet.

    • Ketinggian hisap melebihi batas kemampuan pompa.

    • Kebocoran di jalur pipa.

    Solusi:

    • Bersihkan saringan dan impeller secara menyeluruh.

    • Periksa check valve dan pastikan tidak tersangkut.

    • Pastikan kedalaman pompa sesuai spesifikasi.

    • Perbaiki pipa yang bocor untuk mengembalikan tekanan.

    Tips Pencegahan:

    • Pasang filter tambahan jika pompa digunakan di area berlumpur.

    • Gunakan pompa dengan kapasitas sesuai kebutuhan, jangan memaksa pompa kecil untuk mengangkat air terlalu dalam.


  3. Pompa Overheat (Panas Berlebih)

    Penyebab:

    • Pompa beroperasi dalam kondisi kering tanpa air.

    • Sirkulasi pendinginan buruk akibat lumpur atau pasir.

    • Beban kerja berlebih melebihi kapasitas pompa.

    Solusi:

    • Matikan pompa segera saat terdeteksi panas berlebih.

    • Pastikan pompa selalu terendam air saat beroperasi.

    • Bersihkan bagian pendingin dari kotoran atau lumpur.

    • Gunakan sensor level air otomatis untuk mencegah pompa bekerja tanpa cairan.

    Tips Pencegahan:

    • Jangan biarkan pompa hidup tanpa memeriksa level air.

    • Gunakan proteksi thermal yang bisa memutuskan arus listrik saat pompa terlalu panas.


  4. Debit Air Berkurang

    Penyebab:

    • Impeller aus akibat penggunaan jangka panjang.

    • Endapan kotoran di dalam pompa.

    • Penurunan sumber air di lokasi operasi.

    Solusi:

    • Ganti impeller jika sudah aus atau rusak.

    • Bersihkan pompa dari kotoran dan endapan.

    • Cek sumber air: Jika debit air alami turun, pertimbangkan pengeboran sumur baru.

    Tips Pencegahan:

    • Rutin melakukan pembersihan internal pompa minimal 3–6 bulan sekali.

    • Pantau sumber air untuk mengantisipasi penurunan drastis.


  5. Pompa Bergetar atau Mengeluarkan Suara Tidak Normal

    Penyebab:

    • Bantalan (bearing) aus atau rusak.

    • Impeller tidak seimbang karena aus sebagian.

    • Komponen pompa longgar.

    Solusi:

    • Periksa dan ganti bearing jika aus.

    • Periksa keseimbangan impeller dan ganti jika diperlukan.

    • Kencangkan semua baut dan sambungan di badan pompa.

    Tips Pencegahan:

    • Dengarkan suara pompa saat mulai dinyalakan — perubahan suara bisa menjadi indikasi awal masalah.


  6. Kerusakan pada Seal atau O-Ring

    Penyebab:

    • Usia pakai seal habis.

    • Paparan bahan kimia agresif atau suhu ekstrem.

    • Pemasangan seal yang tidak tepat.

    Solusi:

    • Ganti seal atau o-ring dengan suku cadang asli dari pabrikan.

    • Gunakan seal yang sesuai dengan jenis cairan yang dipompa.

    Tips Pencegahan:

    • Rutin ganti seal setelah jangka waktu tertentu walaupun belum rusak.

    • Pilih pompa submersible khusus jika digunakan untuk cairan kimia atau suhu tinggi.


  7. Masalah dengan Sensor Otomatis (Float Switch)

    Penyebab:

    • Float switch macet karena kotoran.

    • Kabel sensor terputus atau rusak.

    • Setting ketinggian sensor tidak tepat.

    Solusi:

    • Bersihkan float switch dari lumpur atau kotoran.

    • Perbaiki atau ganti kabel sensor yang rusak.

    • Atur ulang posisi sensor agar sesuai kebutuhan pengisian atau pengosongan air.

    Tips Pencegahan:

    • Bersihkan area sekitar pompa untuk menghindari penumpukan lumpur.

    • Lakukan pengetesan berkala pada sistem sensor otomatis.


Cara Umum Merawat Pompa Submersible Agar Awet

Agar pompa submersible Anda tetap dalam kondisi optimal, lakukan langkah-langkah perawatan berikut:

  • Rutin inspeksi fisik untuk mendeteksi kerusakan dini.

  • Bersihkan saringan dan impeller minimal satu kali setiap 3–6 bulan.

  • Pastikan sumber listrik stabil untuk menghindari lonjakan tegangan.

  • Simpan dokumentasi servis untuk membantu perawatan berikutnya.

  • Gunakan pompa sesuai spesifikasi pabrikan, jangan dipaksa melebihi batas.


Kesimpulan

Pompa submersible adalah alat yang sangat andal jika dirawat dan digunakan dengan benar. Dengan memahami masalah umum yang bisa terjadi mulai dari listrik, tekanan, panas, hingga kebocoran Anda bisa mendeteksi gangguan lebih awal dan mengambil tindakan tepat sebelum kerusakan semakin parah.

Ingat, perawatan rutin jauh lebih murah daripada biaya perbaikan atau penggantian pompa baru. Dengan perhatian ekstra, pompa submersible Anda bisa bekerja optimal bertahun-tahun, menunjang kelancaran aktivitas tanpa kendala.

 
 
 

Comentarios


bottom of page