Lampu yang kita pakai atau andalkan selama ini, merupakan ciptaan dari seorang Thomas
Alva Edison, yang mana beliau lahir pada 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat. Nah Thomas Alva Edison sendiri dikenal sebagai penemu yang memberikan kontribusi besar dalam sejarah peradaban manusia, yakni utamanya adalah menemukan lampu pijar atau lampu bohlam, yang kini pun telah berkembang cukup pesat.
Nah cara kerja dari lampu sendiri adalah dengan menyalurkan arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas pun akan menghalangi kontak langsung dengan udara sehingga filamen dapat bertahan lama karena tidak terkena oksidasi. Namun mekanisme dengan lampu sensor cenderung berbeda, yang mana itu bisa Anda ketahui di bawah ini!
Inilah Mekanisme Kerja Lampu Sensor yang Wajib Diketahui
Sebagai lampu yang berbeda dari lampu pada umumnya, lampu sensor pun memiliki mekanisme pengerjaannya sendiri yang berbeda dari lampu pada umumnya, yang mana itu semua sangat berguna serta bermanfaat. Manfaat dari lampu sensor begitu banyak dibandingkan dengan lampu biasa, seperti hemat energi, ramah lingkungan, daya penerangan yang tinggi, hingga dikenal sangat awet dan tahan lama.
Namun yang menarik dan jadi daya tarik bagi banyak orang, adalah dari sistem pada lampu sensor yang memiliki sistem otomatis, dimana mekanisme pengeoperasiannya itu dijalankan secara otomatis sesuai dengan keadaan. Mekanisme pengoperasian lampu sensor, yaitu dengan prinsip kerja lampu sensor yang bisa mengandalkan cahaya di sekitar atau dekat lampu tersebut. Jadi lampu sensor akan mendeteksi keberadaan cahaya, kemudian sensor akan menangkap cahaya pada saat siang hari, kemudian direspon oleh transistor dan lampu akan mati.
Tidak hanya pada siang atau terang saja, lampu sensor juga memiliki mekanisme pengoperasian yang sama pada keadaan sebaliknya, yang mana sensor pada lampu sensor tidak akan menangkap cahaya matahari pada saat malam hari. Sehingga dengan begitu maka lampu tersebut akan direspon oleh transistor dan lampu akan menyala secara otomatis tanpa adanya pengaturan dari keadaan fisik.
Lalu untuk bisa mengoperasikan lampu sensor sebenarnya tidak terlalu membutuhkan daya yang besar. Jadi dengan itu maka akan selaras dengan tujuan dari penggunaan sensor itu sendiri, yaitu berguna dalam penghematan biaya listrik. Kemudian yang membedakan antara susunan lampu LED dan lampu sensor cahaya, tentu dengan adanya tambahan fitur photosensor itu sendiri. Nah biasanya sensor untuk cahaya ini menggunakan komponen LDR atau Light Dependent Resistor.
LDR atau Light Dependent Resistor sendiri adalah sebuah komponen elektronika yang termasuk ke dalam jenis resistor. Nilai resistansi atau nilai tahanannya baru akan berubah apabila intensitas cahaya yang diserap juga berubah. Lalu prinsip kerja LDR juga sangat sederhana dan tidak jauh berbeda dengan variabel resistor lainnya. Untuk LDR bisa dipasang di aneka rangkaian elektronika untuk memutuskan dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Jadi semakin banyak cahaya yang mengenai LDR, maka nilai resistansinya akan turun.
Kesimpulannya, pada komponen LDR ini akan menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya atau kondisi terang dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap. Hal itu bisa terjadi karena memang sifat dan fungsi dari komponen LDR seperti itu. Maka untuk menjadikan kondisi sebaliknya seperti pada lampu LED sensor cahaya, kita harus menambahkan komponen lainnya seperti transistor.
Nah jadi itulah mekanisme kerja dari lampu sensor yang perlu Anda ketahui. Kiranya bermanfaat bagi Anda semua. Bilamana Anda tertarik dengan lampu sensor, maka rekomendasi kami yang terbaik dan berkualitas adalah lampu sensor Proforce. Mengenai lampu sensor Proforce, tentunya Anda bisa mendapatkannya dan ketahui lebih lanjut di IndahJaya.com
ความคิดเห็น