top of page

Mengukur Kekuatan Tarik Maksimum Hoist: Metode dan Standar



Hoist dan crane adalah alat angkat yang sangat seringkali dilihat pada suatu proyek pembangunan ataupun konstruksi. Pada setiap perusahaan, pastinya menggunakan alat ini penting adanya, karena hoist crane berguna membantu memindahkan berbagai barang-barang yang berat dan dalam jumlah yang banyak. Dengan peranannya tersebut, membuat hoist crane sering kali dirawat dan dijaga, terutama diperhatikan kekuatan tarik maksimumnya.


Hoist dan crane dapat lifting beban berat dan besar karena ia memiliki kekuatannya tersendiri yang dibatasi oleh batas maksimum. Tentu itu juga sama dengan kekuatan tarik maksimum sebuah alat lifting yang bisa membuatnya dapat mengangkat serta menarik layaknya derek. Tidak sama dengan crane, hoist cenderung memiliki kekuatan tarik atau angkat maksimum yang tidak sebesar crane, yang mana itu dengan metode dan standarnya tersendiri.


Inilah Metode Mengukur Kekuatan Tarik Maksimum Sebuah Hoist


Hoist adalah pesawat pengangkatan yang digunakan untuk mengangkat dan menurunkan beban secara vertikal atau bisa dibilang tegak lurus. Ini berbeda dengan crane yang memiliki sistem yang dirancang atau dibangun untuk menunjang operasional dan mobilitas hoist tersebut. Jadi sudah pasti tarik maksimum atau angkat maksimum hoist itu berbeda adanya, yakni juga pada metodenya sendiri.


Dalam penggunaannya, hoist memang harus disesuaikan dengan kebutuhan angkat atau tariknya. Ini penting untuk dipertimbangkan, karena jika secara sembarangan dalam memilih kapasitas bebannya, maka itu dapat menimbulkan suatu hal yang tidak diinginkan. Untuk itu agar tidak mengalami kesalahan, maka perhatikan dulu berapa kekuatan tarik atau angkat hoist. Ini biasa ada pada informasi dari hoist tersebut, yang mana jika 1 ton maka kekuatan tarik atau angkatnya adalah 1 ton, begitu juga dengan 2 ton dan seterusnya.


Metode kekuatan tarik maksimum hoist sendiri adalah dengan mencoba mengangkatnya. Bila diketahui ada masalah, maka hoist sedang lifting beban yang melebihi maskimalnya. Jika tidak maka hoist mampu mengangkatnya tanpa adanya hambatan. Nah adapun itu mengangkat beban, hoist akan memanfaatkan motor listriknya agar ia dapat beroperasi. Ini ada pada jenis hoist electric yang akan terhubung langsung dengan sistem kelistrikan. Dengan pengoperasiannya memakai generator listrik, maka kekuatannya pun bervariasi sesuai desainnya.


Standar Ukur Kekuatan Tarik Maksimum Hoist

Standar ukur kekuatan tarik maksimum hoist adalah dengan mengetahui batas kapasitas yang bisa diangkat oleh hoist itu sendiri. Jika batas maksimum angkat atau tariknya adalah 1 ton, maka daya angkat standar hoist tersebut tidaklah boleh mencapai benar-benar 1 ton, melainkan harus kurang dari 1 ton. Begitu juga seterusnya yang memang harus diperhatikan. Nah umumnya standar informasi tarikan atau angkat hoist ada pada informasi hoist itu sendiri. Bisa juga dari kekuatan hoist yang dapat diketahui dari kinerjanya yang bermasalah jika hoist sedang lifting beban melebihi kapasitas.


Untuk itu penting sekali mengetahui kapasitas angkat dari hoist. Selain tidak mempengaruhi pekerjaan atau pengerjaan hoist, menyesuaikan standar tarik dan angkat hoist juga berguna bagi hoist itu sendiri. Seperti hoist dan komponennya yang tidak bermasalah, hingga berujung pada hoist yang awet serta tahan lama. Kemudian secara detail dan lengkapnya, uji tarik maksimum hoist yang ingin diperoleh lengkapnya, bisa dilakukan uji pada laboratorium. Yakni dengan metode uji benda sesuai dengan SNI 0076 : 2008.


Jadi itulah informasi mengenai mengukur kekuatan tarik maksimum hoist, baik metode dan standarnya. Sekian dari kami, semoga jadi manfaat bagi semuanya. Jika Anda tertarik dengan hoist atau mungkin crane, maka kami rekomendasikan yang terbaik serta berkualitas dari Elephant Hoist and Crane. Mengenai Elephant Hoist and Crane, Anda bisa ketahui lebih lanjut dengan mengunjungi IndahJaya.com


bottom of page